Oleh : Arief Sosiawan (Pemimpin Redaksi)
Tiga hari lagi dunia memasuki pergantian tahun. Dari sebelumnya 2020 ke 2021 kalender Masehi. Banyak orang senang terhadap pergantian ini, meski diakui atau tidak, bagi sebagian orang tidak cukup menyenangkan.
Bagi yang senang, mereka merayakan moment yang dianggap istimewa itu dengan suka cita dan penuh harap. Sebaliknya bagi yang tidak senang, mereka menyambutkanya biasa-biasa saja. Tidak ada keistimewaan.
Sepintas memang tidak ada yang salah. Juga, tidak ada yang benar. Tegasnya, pergantian tahun ini dilalui sebagai rutinitas yang biasa-biasa saja. Seperti hari-hari kemarin dan esok.
Tapi, persoalan dunia tidak sesederhana itu. Banyak kejadian pada 2020 yang begitu membekas. Itu tak terbatas pada satu sisi saja. Di pelbagai sisi kehidupan justru terjadi hal-hal yang membekas dan menakjubkan.
Contoh kongkritnya, kejadian pandemi corona virus-19 atau bekennya disebut Covid-19. Meski awal kejadian terjadi pada tahun 2019, tetapi sepanjang tahun 2020 pandemi belum selesai. Malah di penghujung 2020 ancaman sebaran Covid-19 meningkat kembali hingga terus mengancam kehidupan.
Pasti semua merasakan dampak pandemi ini. Berbagai sektor hancur berantakan, mengakibatkan perekonomian seluruh dunia menjadi terguncang. Tegasnya, pendemi sempat merontokkan sedikit kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Di berbagai belahan dunia. Termasuk Pemerintah Indonesia, negara yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
Ada yang mengatakan Pemerintah Indonesia terlambat melakukan penanganan. Ada pula yang menilai kurang serius mengatasi Covid-19 hingga berakibat banyak “mematikan” bisnis-bisnis kelas makro atau mikro. Termasuk bisnis-bisnis media.
Tak hanya itu, selama pandemi keluhan-keluhan rakyat Indonesia sering terdengar klise. Bisnis hancur, tak bisa mengangsur cicilan utang. Hidup ketakutan terserang virus corona. Dan masih banyak lagi keluhan yang kalau dijlentrehkan tak cukup bisa tertulis semua di halaman media ini.
Nah, kini semua sudah terlewati. Meski belum optimal dalam penyelesaian pandemi, tapi Pemeritnah Indonesia sudah mulai terlihat berani menyelesaikan dengan janji memberi vaksin gratis kepada rakyatnya.
Tentu hal ini kabar yang menyenangkan, meski belum tentu disambut suka cita oleh rakyat. Namun satu yang pasti, rakyat Indonesia tak boleh patah arang. Tak boleh patah semangat. Tak boleh putus harapan. Tahun 2021 haruslah tetap dipandang sebagai tahun yang baik dan harus disambut dengan suka cita, tetap menjaga semangat setinggi-tingginya untuk menatap kehidupan yang lebih baik meskipun bahaya Covid-19 masih tetap mengancam.(*)