Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Kejati Jatim) berhasil mengharumkan nama Jawa Timur di tingkat nasional. Dalam ajang Workshop Kehumasan Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Kejati Jatim berhasil meraih prestasi gemilang.
Kejati Jatim dinobatkan sebagai juara pertama dalam kategori pengelolaan media sosial terbaik. Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari upaya Kejati Jatim dalam membangun komunikasi yang efektif dengan masyarakat melalui berbagai platform media sosial.
Sementara itu, Kejati Jatim melalui Satker Kejaksaan Negeri Nganjuk juga berhasil meraih juara dua dalam kategori pengelolaan SP4N Lapor.
Prestasi ini menunjukkan komitmen Kejari Nganjuk dalam memberikan pelayanan pengaduan masyarakat yang cepat, tepat, dan transparan.
Kasi Penkum Kejati Jatim, Windhu Sugiarto, SH MH, mengungkapkan rasa syukur atas prestasi yang diraih. “Penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh jajaran Kejati Jatim dalam memberikan pelayanan informasi publik yang berkualitas,” ujarnya.
Menurut Windhu Sugiarto, keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai inovasi yang dilakukan oleh tim humas Kejati Jatim. “Kami terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan media sosial, baik dari segi konten maupun interaksi dengan masyarakat,” jelasnya.
Windhu menambahkan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi Kejati Jatim untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Dr. Harli Siregar menekankan bahwa Workshop Kehumasan Tahun 2024 merupakan upaya Puspenkum Kejaksaan Agung dalam rangka transfer knowledge dan upgrade skill bagi para jajaran penerangan hukum di daerah untuk meningkatkan public trust Kejaksaan.
Hal itu disampaikan oleh Kapuspenkum saat menutup kegiatan Workshop Kehumasan pada Rabu 12 September 2024 dengan tema “Peningkatan Peran Humas Kejaksaan RI dalam Eksistensi Pemberitaan Citra Positif Melalui Media Massa dan Media Online,” yang dilaksanakan Hotel Oakwood Taman Mini, Jakarta Timur, bekerja sama dengan TEMPO Institute.
“Puspenkum ke depan harus lebih modern, humanis, edukatif, dan aksesibilitas. Inilah tagline yang harus kita gaungkan dan laksanakan oleh jajaran Penerangan Hukum dari pusat sampai ke daerah,” ujar Kapuspenkum.
Selanjutnya, Kapuspenkum menyatakan Workshop Kehumasan kali ini lebih menekankan implementasi atau praktik dibanding teori. Hal itu diharapkan agar para jajaran Penerangan Hukum di daerah dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah dipelajari secara baik dan benar.
Selain itu, Kapuspenkum juga berpesan kepada para peserta Workshop untuk dapat menghindari fraud informasi. Para Kepala Seksi Penerangan Hukum dituntut untuk dapat lebih bijak dalam menentukan informasi yang layak dikonsumsi oleh publik dan informasi yang rawan menimbulkan pemberitaan buruk di khalayak.
“Kapuspenkum dan Kasi Penkum di daerah merupakan juru bicara institusi. Oleh karena itu kita perlu menyesuaikan diri. Kita perlu mengetahui situasi di lapangan dan perkembangan kinerja tiap-tiap bidang dalam rangka menjawab informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat,” imbuh Kapuspenkum.
Kapuspenkum berharap setelah adanya Workshop ini, jajaran Penerangan Hukum di daerah dapat mengelola tugas dan fungsinya untuk merawat wajah Institusi Kejaksaan menjadi harum dan lebih baik lagi ke depannya.