Beijing, Memorandum.co.id – Rangkaian agenda kunjungan Wali Kota Malang Drs H Sutiaji di Beijing RRT terus berlanjut. Kali ini, orang nomor satu di Pemkot Malang itu kembali bertemu Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun, di Wisma Kedutaan Besar, Minggu (11/6) siang waktu setempat.
Keterangan tertulis yang disampaikan Humas Pemkot Malang menyebutkan agenda pertemuan kali ini, Djauhari Oratmangun mengundang para pengusaha di Beijing untuk bertemu Wali Kota Sutiaji.
Pertemuan yang difasilitasi pihak Kedubes ini dikemas santai dan membahas topik perkembangan ekonomi kreatif baik di Kota Beijing dan juga Kota Malang.
Diketahui, perkembangan ekonomi kreatif Kota Malang di era kepemimpinan Wali Kota Sutiaji cukup menggembirakan. Berbagai karya komunitas bahkan sudah menyentuh pasar kreatif di tingkat dunia, belum lagi dengan adanya MCC (Malang Creative Center) memberikan ruang bagi perkembangan ekonomi kreatif Di Kota Malang.
Atas upayanya ini, Sutiaji menerima beberapa penghargaan terkait dengan ekonomi kreatif. Obsesinya membawa ekonomi kreatif Kota Malang lewat tagline ‘Malang Mendunia’ diakui mampu memberikan dampak yang luar biasa di beberapa sektor. Dan dianggap dianggap mampu mendorong peluang percepatan digitalisasi di era pandemi yang lalu.
Dihadapan para pengusaha Beijing, Wali Kota Sutiaji menyampaikan berbagai hal terkain perkembangan ekonomi kreatif tersebut. Dikatakan pula, aktualisasi dan perkembangan ekonomi kreatif di Kota Malang, mulai dari awal perkembangan saat dirinya menjabat sebagai Wali Kota Malang, kebijakan ekonomi kreatif, tantangan digitalisasi di era pandemi sampai pada lahirnya MCC yang menjadi wadah inkubasi bagi kreator-kreator di Kota Malang.
Sutiaji menjelaskan bahwa 17 sub sektor ekonomi kreatif berhasil diakomodir semua dan pertumbuhannya sangat signifikan. Ini karena di Kota Malang memiliki potensi dan banyak start up. Kedepannya, sektor ekonomi kreatif menjadi masa depan ekonomi Kota Malang.
Penyampaian Sutiaji kini menarik perhatian para pengusaha yang rencananya akan berkunjung ke Kota Malang, pada Juli mendatang dan melihat langsung aktivitas para kreator-kreator Kota Malang.
Wali Kota Sutiaji membenarkan pertemuan di wisma Kedubes ini untuk bertukar pikiran khususnya tentang ekonomi kreatif. Kesempatan ini menjadi ajang belajar dan memperkaya literasi sehingga memberikan khasanah-khasanah baru sebagai penentuan kebijakan.
“Ini kesempatan untuk belajar, apalagi perkembangan ekonomi kreatif kita juga sangat bagus, jadi literasi buat kami, karena ya kita tahu, Tiongkok ini benar-benar punya potensi yang luar biasa, sumberdaya yang luar biasa, apalagi perkembangan digitalisasi nya, tanpa itu semua nggak mungkin punya hegemoni yang kuat, karena itu saya ingin banyak belajar dan menggali literasi-literasi baru,” urainya.
Sutiaji menambahkan perkembangan digitalisasi di negeri tirai bambu ini sangat luar biasa, terlebih salah satu dampak positif pandemi yaitu percepatan digitalisasi yang mengharuskan adanya proses adaptasi baru.
Untuk itu, Sutiaji menyebutkan tidak sungkan untuk menggali hal-hal baru, utamanya keterlibatan pihak swasta dalam mendukung kebijakan ekonomi kreatif.
“Iya benar, hari ini saya bertemu pak Djauhari (Dubes RI untuk RRT, red), agendanya penjajakan investasi di bidang lain, kemarin kan sudah ada infrastruktur, pengelolaan persampahan, sekarang kami coba push lagi, mudah-mudahan ada bidang lain yang bisa di optimalkan untuk investasi, dan tadi kebetulan kita banyak diskusi tentang ekonomi kreatif,” terang Sutiaji.
Pertemuan itu pun menurutnya berdampak positif untuk mengenalkan potensi di Kota Malang. “Alhamdulillah, responnya positif, ini sesuai harapan kami, insyaAllah Juli nanti mereka akan berkunjung ke Kota Malang, dan melihat langsung aktivitas teman-teman kreator dan start up di Kota Malang,” kata Sutiaji. (hms/ari/gus)