Cegah Stunting, Wali Kota Sutiaji Apresisi Inovasi Posyandu Anggrek

oleh -631 Dilihat

Malang, Memorandum.co.id –  Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mengapresiasi upaya unik Posyandu Anggrek Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen dalam mencegah dan menurunkan angka stunting.

Apresiasi diberikan saat Wali Kota Malang melakukan gowes pagi dan menyapa warga di Kelurahan Gadingkasri, Jumat (16/6). Bersamaan, juga menyapa warga di Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen.

Wali Kota Sutiaji menyampaikan inovasi Posyandu Anggrek patut ditiru kelurahan lain untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayah Kota Malang.

“Jadi harus dikolaborasikan dan ini perlu ditularkan. Kemarin banyak kita temui di kelurahan lain, dia (balita, red) tidak mau sayuran, tidak mau ikan. Solusinya, mungkin bisa dibuat olahan kombinasinya. Dan bisa dengan dirangsang jamu, akhirnya dia mau, nafsu makannya bertambah. Jadi inovasi-inovasi di kelurahan mana yang bisa direplikasi dan digabung itu perlu kita terapkan,” kata Wali Kota Sutiaji.

Diketahui, Posyandu Anggrek sukses menurunkan angka stunting, semula 40 anak stunting kini turun menjadi 16 anak dalam jangka waktu 2 bulan. Salah satu kunci keberhasilannya memberikan jamu herbal penambah nafsu makan balita diimbangi dengan asupan gizi seimbang berupa paket nasi tim beserta sayur dan lauk.

Upaya ini merupakan inovasi Gerus Stunting (Gerakan Seribu Rupiah untuk Stunting) yang disinergikan dengan Rumah Pelita (Rumah Pemulihan Gizi Balita). Gerus stunting adalah gerakan sedekah uang seribu rupiah perhari dari semua anggota TP PKK Kelurahan Gadingkasri. Hasil dari gerakan ini untuk membantu balita stunting.

Sementara, Rumah Pelita merupakan program swadaya masyarakat yang memanfaatkan hasil pekarangan. Kader posyandu berperan memasak menjadi makanan tambahan bergizi seimbang untuk balita.

Lebih lanjut, Wali Kota Sutiaji menyebut upaya pencegahan dan penurunan stunting harus dilakukan secara sinergis di level manapun, termasuk kelurahan. “Mulai tingkat kelurahan. Bisa melalui Bu Lurah dan TP PKK termasuk Posyandu, stunting ini bisa dicegah,” katanya.

Menurutnya, menu makanan dapat disesuaikan dengan anak. Misalnya, apabila anak tidak mau nasi biasa maka dapat diolah dalam bentuk lain. Mungkin menjadi nasi tim lalu ditambah lauk pendamping. “Ini bisa diterapkan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan stunting,” ucap Wali Kota Sutiaji.

Sementara itu, Ketua Posyandu Anggrek Yuli mengatakan terkait program stunting dilakukan pemberian jamu penambah nafsu makan dan nasi tim yang menjadi unggulan.

“Kebetulan untuk nasi tim ini juara satu se Kota Malang pada bulan Desember tahun kemarin. Kemudian untuk yang kemarin saya juga pakai minuman herbal telang untuk anak-anak biar tidak sering kembung, yaitu jahe sama telang,” tuturnya.

Warga Gadingkasri Ulfa menyebut program yang diberikan Posyandu Anggrek berdampak positif terhadap perkembangan berat badan buah hatinya yang berusia 16 bulan.

“Programnya ada makanan sehat, jamu untuk meningkatkan nafsu makan dan mencegah stunting. Alhamdulillah, sejak minum jamu itu nafsu makan anak saya bertambah. Kemarin untuk beratnya 7,2 kg, terakhir tanggal 7 kemarin itu naik menjadi 8 kg,” katanya.

Selain menyapa Posyandu Anggrek, Wali Kota Malang juga memberikan bantuan kepada warga disabilitas, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lansia dan balita bergejala stunting.

Kegiatan gowes pagi ini diikuti Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso, Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji dan perangkat daerah Pemkot Malang. GOwes pagi mengambil start di Balai Kota Malang kemudian menuju Kelurahan Gadingkasrei dan finish di Kelurahan Oro-oro Dowo. Pada rute gowes, rombongan mendatangi rumah beberapa warga. (hms/ari/gus)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

No More Posts Available.

No more pages to load.